Foto: Banjir di Jakarta/ilustrasi |
"Sekarang tinggal 62 titik rawan banjir yang masih kita tangani secara sistematis," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, di Kantor
Untuk mengantisipasi bencana banjir yang diperkirakan terjadi pada akhir 2011 hingga awal 2012, di 62 titik tersebut telah disiapkan infrastruktur tanggap darurat. Mulai dari pompa air, logistik bahan pangan hingga pos pengungsian warga dan posko kesehatan.
"Kalau banjirnya biasa-biasa saja, kita bisa atasi. Tapi kalau luar biasa, kita sudah siapkan antisipasinya," yakin pria berkumis lebat ini.
Menurutnya, penanganan lebih lanjut terhadap 62 titik rawan banjir tersebut tergantung pada keberhasilan proyek penataan bantaran Kali Ciliwung yang merupakan program jangka panjang. Penataan tidak cukup hanya dengan mengeruk sungai, melainkan juga mengembalikan garis batas sungai yang sekarang sudah sangat menyempit akibat terdesak pemukiman warga.
"Isu pokoknya yaitu bagaimana mengembalikan garis badan air tanpa memberikan konotasi menggusur orang. Program ini kita olah bersama LSM dan Komnas HAM untuk mencari solusi yang bisa diterima dan disepakati bersama agar normalisasi sungai dan mengembalikan garis badan air itu bisa diterima semua pihak. Bagi mereka yang mungkin terkena penataan, akan diberikan kompensasi dengan jumlah tertentu yang tidak merugikan pihak mana pun," papar Foke.
Di dalam kesempatan keterangan pres sore ini, Foke juga menyinggung jalur tol menuju Bandara Soekarno-Hatta yang belum sepenuhnya bebas banjir. Untuk mengantisipasi kemungkinan putusnya badan jalan akibat banjir, telah disiapkan jalur alternatif yang menghubungkan Jakarta dengan Bandara Soekarno-Hatta yang berada di Cengkareng, Banten.
"Kita menyiapkan rute darurat jika jalan tertutup. Ada akses menuju airport dari selatan, dari Tangerang," ujarnya.
(lh/anw)
sumber
0 komentar:
Post a Comment