Mitos dan Fakta Masuk Angin Dikerok, Cacar Air,Rematik
1.Masuk Angin Harus Di kerok ??
Masyarakat
Indonesia banyak yang mempunyai cara-cara tersendiri untuk menyembuhkan
suatu penyakit, tetapi yang paling umum adalah kebiasaan-kebiasaan di
bawah ini yang sepertinya telah dipercayai turun temurun.
Namun ternyata apa yang telah dipercayai dan dilakukan secara turun temurun tersebut adalah SALAH. Sebab sebenarnya penanganan beberapa penyakit itu adalah mitos dan
sugesti belaka.
Menurut Dr. dr. Umar Zein DTM& H.MHA.Sp.PD-KPTI dalam bukunya "ILMU KESEHATAN UMUM" membongkar tentang mitos dan fakta penanganan penyakit yang beredar di masyarakat yang salah kaprah.
Namun ternyata apa yang telah dipercayai dan dilakukan secara turun temurun tersebut adalah SALAH. Sebab sebenarnya penanganan beberapa penyakit itu adalah mitos dan
sugesti belaka.
Menurut Dr. dr. Umar Zein DTM& H.MHA.Sp.PD-KPTI dalam bukunya "ILMU KESEHATAN UMUM" membongkar tentang mitos dan fakta penanganan penyakit yang beredar di masyarakat yang salah kaprah.
1.Apakah Masuk Angin Harus Di kerok ??
FAKTA :
Kerokan
ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh
kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa
waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi.
Kerokan
akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau
pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa
seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau “terlupakan”.
2. Angin Duduk Harus Dikerok atau Dipijat ?
Mungkin
masih banyak yang belum tau apa itu angin duduk. Angin duduk adalah
rasa masuk angin yang disertai keringat berbutir-butir besar dan nyeri,
rasa tertekan, atau rasa berat di dada. Ini mungkin merupakan gejala
awal serangan jantung berat akibat sumbatan aliran darah ke otot jatung
yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh.
Bila
nyerinya pada perut disertai dengan tegang pada dinding perut,
kadangkala muntah dan berkeringat dingin, ini mungkin peristiwa nyeri
“kolik”, yaitu nyeri tiba-tiba akibat gangguan fungsi organ internal,
seperti usus, lambung, empedu, ginjal, atau uterus.
FAKTA :
Hal yang harus dilakukan adalah: Pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah ke seluruh tubuh.
3. Penderita Cacar Air atau Campak Tidak Boleh Mandi
Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.
4. Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik
Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah meskipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.
5.Kalau Demam Tidak boleh Mandi
Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.
6.Memakai Pakaian Tebal Saat Demam / Selimut
Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang. Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin. Nah, itulah beberapa mitos yang terjadi di masyarakat tentang penanganan suatu penyakit yang SALAH KAPRAH, yang sebenarnya bertentangan dengan dunia medis
Read more: http://www.anehdankonyol.com/2012/06/mitos-dan-fakta-masuk-angin-dikerok.html#ixzz2IlFSLcYE
0 komentar:
Post a Comment